Pages

Powered by Blogger.

21.1.11

Saya BENCI

Inginnya sekarang pulang ke rumah dan memeluk mama. Walau hanya diberikan waktu beberapa menit saja untuk bisa bertemu mama, memeluknya, mengusap air matanya.
Betapa sakitnya hati ini mendengar tangisan mama. Betapa saya ingin memukul dan berteriak kepada anak itu karena air mata yang dikeluarkan mama.
Tidak tahukah dia betapa sakit dan hancur hati ini mendengar mama menangis, walau itu hanya lewat telepon? Tidak tahukah dia sakit hati ini tidak seberapa dengan sakit hati mama yang setiap malam selalu diperlakukan seperti ini? Tidak tahukah dia betapa mama setiap malam selalu bersabar menghadapinya? Hanya saja pertahanan itu sudah tidak kuat lagi untuk menghadapi sikapnya yang benar-benar keterlaluan.
Saya benci sama dia. Sungguh sangat benci. Benci karena membuat Mama dan Papa selalu menunggu setiap malam. Benci karena dia tidak pernah menghargai Papa dan Mama. Benci karena selalu membuat Papa dan Mama malu karena tingkah lakunya di mana saja, termasuk di sekolah. Membuat Papa dan Mama harus menahan muka karena telepon dari pihak sekolah tentang perilakunya. Saya benci juga kepada teman-temannya. Karena merekalah yang telah membuat dia seperti ini. Merekalah yang telah merubahnya menjadi seperti ini.
Terkadang saya rindu dirinya yang lama. Yang walau selalu membuat saya jengkel tapi tidak membuat Mama dan Papa menangis seperti ini.
Sayang seribu sayang, sebesar apa pun saya membencinya, darah yang mengalir di tubuh kami sama. Kami berdua sama-sama punya gen yang sama, berasal dari rahim yang sama. SAYANG BERIBU SAYANG dia ADIK KANDUNG saya.

Saya capek. Bukan capek mendengar cerita mama tentang perilakunya, tapi capek menghadapinya. Kata-kata saya hanya dianggap angin lalu sama dia. Capek dihina dan dikatai 'tukang lapor' sama dia. Bahkan saya pernah berharap dia bukan adik saya.


ya Allah, tolong ubahlah dia. Setidaknya buat dia untuk lebih menghargai Papa dan Mama.
ya Allah, tolong selalu kuatkan hati Papa dan Mama saya

Saya tahu saya bukan anak yang sempurna, saya juga sering buat Mama dan Papa sakit kepala sama keegoisan saya, tapi saya sayang sama papa dan mama

No comments:

Post a Comment